Revolusi Industri adalah suatu perubahan besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, teknologi yang memiliki dampak mendalam terhadap segala aspek kehidupan didunia. Revolusi Industri 4.0 bisa dikatakan berawal dari strategis pemerintahan Jerman pada tahun 2011. Revolusi industri 4.0 sekarang berkembang dengan sangat cepat yang berdampak signifikan pada berbagai sektor.
Berdasarkan hal tersebut, pada tahapan awal implementasi di industri 4.0, Indonesia akan lebih memfokuskan untuk mengembangkan kelima sektor manufaktur pilihannya,diantaranya adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronika. Kelima sektor pilihan ini dianggap mampu memberikan kontribusi hingga 60% terhadap PDB nasional, nilai ekspor, serta penyerapan tenaga kerja.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, penerapan sistem industri 4.0 dinilai dapat menghasilkan peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik, terutama yang membutuhkan kompetensi tinggi. Untuk itu, dibutuhkan transformasi keterampilan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) industri di Indonesia yang mengarah ke bidang teknologi informasi.